Selasa, 20 Desember 2016

Mengenal Fotografi bagi pemula



MAKALAH
SEJARAH DAN TEKNIK DALAM FOTOGRAFI




 








Disusun Oleh :
AYUNINGTIAS PUJI LESTARI
Kompetensi Keahlian :
XI MULTIMEDIA 2
SMK TELEKOMUNIKASI DARUL ‘ULUM JOMBANG
Kompleks Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang
Jl. Rejoso Peterongan Jombang Jawa Timur INDONESIA
Telp. +628 (0321)  868188
Email : smktelkom_du@yahoo.com

www.smktelkomdu.sch.id



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya atas rahmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dengan lancar. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada guru atau pengajar yang telah berjasa dalam proses pembelajaran materi maupun produktif serta penyusunan makalah yang berjudul
“SEJARAH DAN TEKNIK MEMOTRET DALAM FOTOGRAFI” ini.
Makalah ini disusun berdasarkan tugas dari guru pengajar bagian fotografi dengan usaha mencari dari buku maupun internet yang dianggap tepat sebagai bahan makalah ini. Dengan makalah ini diharapkan secara pribadi penulis dapat lebih menguasai suatu pokok bahasan serta dapat mengevaluasi kemampuan penulis dalam memahami dan menguasai materi serta ketrampilan yang telah penulis dapatkan.
Penulis telah berusaha menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi semuanya yang memerlukan, terutama penulis sendiri. Tentu saja makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyajian makalah pada tugas mendatang sangat penulis harapkan.


JOMBANG, 4 AGUSTUS 2014


Penyusun,


AYUNINGTIAS PUJI LESTARI



DAFTAR ISI
1.     Halaman Judul ................................................................................................. i
2.     Kata Pengantar ................................................................................................ ii
3.     Daftar Isi ........................................................................................................ iii
4.     BAB 1 .............................................................................................................  I
v  Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ................................................................  1
B. Tujuan Pembuatan Makalah ..........................................................  1
C. Manfaat Pembuatan Makalah ........................................................  1
5.  BAB II .............................................................................................................. II
v Pembahasan
2.1 ISTILAH FOTOGRAFI .................................................................  2
2.2 SEJARAH FOTOGRAFI DIDUNIA.............................................. 5
2.3 SEJARAH FOTOTGRAFI DIINDONESIA ................................  10
2.4 CABANG FOTOGRAFI .............................................................  15
2.5 Mengenal Mode Pengaturan pada kamera Digital ....................  22
2.6 12 TEKNIK MEMOTRET .........................................................  31
  6. BAB III.......................................................................................................... III
v Kritik dan Saran






PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Di era serba teknologi ini telah mengubah sebagian kegiatan manusia yang awalnya bersifat manual menjadi otomatis dengan bantuan peralatan teknologi yang dari waktu ke waktu semakin canggih. Manusia yang dapat memanfaatkan teknologi dengan positif maka akan menghasilkan suatu yang positif pula. Salah satunya adalah penemuan metode baru dalam menggambar,yang saat ini disebut dengan istilah memotret yaitu menggambar dengan bantuan cahaya,yang mana metode baru ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan bagi seniman foto (Photografer).
Bagi para pelajar,khususnya Siswa Menengah Kejuruan seperti jurusan Multimedia yang sikap dan tindakannya menjurus pada kekreatifan dan imajinasi siswa terhadap suatu  yang dapat diindranya.Secara umum dikombinasikan dengan peralatan teknologi sehingga menghasilkan karya seni yang baru dan indah.Sedangkan dalam pengajaran teori maupun produktif pada jurusan multimedia menjadikan ilmu fotografi sebagai salah satu bahan ajarnya.fotografi sendiri merupakan hasil karya seni yang menggunakan alat teknologi yang disebut kamera dengan mengandalkan penglihatan dan imajinasi.Sehingga diharapkan pembuatan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan dalam berfotografi bagi para pelajar yang ingin mendalami,khususnya penulis sendiri.
B. Tujuan Pembuatan Makalah :
1.     Menambah pengetahuan siswa tentang ilmu fotografi dengan cara berbeda,yaitu dengan cara menuangkan informasi fotografi  kedalam bentuk karya tulis ilmiah,tepatnya makalah.Secara tidak langsung siswa juga mendapat ilmu baru tentang karya tulis ilmiah.
2.   Mengajari siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya sebagai seorang pelajar;
                                 
C. Manfaat Pembuatan Makalah :
1.     Menambah dan memberikan pengetahuan baru pada siswa;
2.     Membantu siswa untuk lebih berfikir kreatif ;
3.     Menjadikan siswa yang bertanggung jawab;












CorelDRAW X4 - [Graphic1]

“SEJARAH DAN TEKNIK DALAM FOTOGRAFI”










SEJARAH FOTOGRAFI
CorelDRAW X4 - [Graphic1]
2.1 ISTILAH FOTOGRAFI
Dalam bahasa indonesia beberapa  istilah fotografi membingungkan bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena itu istilah yang sudah berlaku umum tetap dipertahankan.Berikut penjelasannya :
·       Fotografi Cahaya (light)
Faktor dasar terjadinya fotografi adalah cahaya, karena jika tidak ada cahayanya tidak mungkin foto bisa di buat.
·       Fotografi Eksposur (exposure)
Exposure adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses pengambilan foto.
Untuk membantu fotografer mendapat setting paling tepat untuk exposure , digunakan lightmeter. Lightmeter, yang biasanya sudah ada di dalam kamera, akan mengukur intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sehingga didapat exposure normal.
·       Fotografi ISO / ASA
Kecepatan film dalam istilah dalam fotografi adalah untuk mengukur tingkat kesensitivitas atau kepekaan film foto terhadap cahaya. Film dengan kepekaan rendah (memiliki angka ISO rendah) membutuhkan sorotan
(Inggris: exposure) yang lebih lama sehingga disebut slow film, sedangkan film dengan kepekaan tinggi (memiliki angka ISO tinggi) membutuhkan exposure yang singkat.
·       Fotografi Rentang dinamis (Dynamic range)
Rentang dinamis (Dynamic range) adalah rasio rentang luminasi cahaya yang dapat direkam sensor kamera dari seluruh rentang luminasi cahaya subyek. exposure pada tingkat iluminasi yang sama di atas di atas focal plane dapat menghasilkan foto dengan efek luminasi yang berbeda karena respon sensor kamera yang berbeda pada nilai ISO ratingnya. Efek luminasi itu juga disebut exposure , sebutan populer lain adalah imposure atau light value atau brightness value atau level of exposure atau exposure altitude atau exposure range yang menunjukkan tingkat visibilitas subyek fotografi.
·       Fotografi Rana / Kecepatan (Suter Speed)
Rana atau penutup (Bahasa Inggris: shutter) dalam istilah fotografi adalah tirai pada kamera yang menutupi permukaan atau sensor foto. Jika tirai ini terbuka maka akan terjadi exposure pada permukaan film atau sensor foto tadi.
Awalnya shutter dibuat dari lempengan logam, namun kebanyakan kamera modern menggunakan penutup yang dibuat dari kain untuk mengurangi berat kamera dan untuk mendapatkan kecepatan rana yang lebih cepat. Penutup yang terbuat dari kain memiliki kekuatan sekitar 50,000 hingga 200,000 kali proses buka-tutup (melakukan exposure ). Kain penutup yang aus atau rusak bisa dengan mudah diganti di pusat layanan purna jual merek kamera yang bersangkutan.(Lamanya tirai ini terbuka ditentukan oleh setelan kecepatan rana pada kamera).
·       Fotografi Diafragma (Aperture)
Aperture dalam istilah fotografi adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera.Diafragma lensa biasanya membentuk lubang mirip lingkaran atau segi tertentu. Ia terbentuk dari sejumlah lembaran yang dapat diatur untuk mengubah ukuran lubang bukaan (rana / shuter)  lensa dimana cahaya akan lewat.






2.2 SEJARAH FOTOGRAFI DIDUNIA
Fotografi ialah lukisan melalui cahaya. Tanpa cahaya seni foto ini tidak akan berfungsi. Istilah Photography dicipta pada tahun 1839. Ketika teknologi seni foto terus berkembang bersama dengan kemajuan manusia, ilmu sangat penting bagi menjamin mutu kerja seorang seniman foto (Photografer).
Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura.
Kamera mulai diperkenalkan ketika para pelukis menghadapi masalah untuk merekam gambar (potrait) sekitar abad 17 dan 18. Justru itu mereka telah mencipta kamera Obscura untuk kemudahan merekam gambar.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamrnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara 

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/00/Louis_Jacques_Mand%C3%A9_Daguerre_1844_Nadar.jpg
permanent. Kemudian ia pun mencoba menggunakan kamera obscura berlensa, proses yang disebut ”heliogravure” pada tahun 1826 inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Merasa kurang puas, tahun 1827 Niepce mendatangi desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) untuk mengajaknya berkolaborasi. Dan jauh sebelum eksperimen Niepce dan Daguerre berhasil, mereka pernah meramalkan bahwa: “fotografi akan menjadi seni termuda yang dilahirkan zaman.”
Sayang, sebelum menunjukkan hasil yang optimal, Niepce meninggal dunia. Baru pada tanggal 19 Agustus 1839, Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling.
Foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques mande Daquerre merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera Obcura merupakan kamera yang pertama kali yang dipakai untuk menggambar kemudian memotret.
Tahun 1900 seorang Juru gambar telah mencipta kamera Mammoth. Kamera ini amat besar ukurannya beratnya 1,400 pound. Lens seberat 500 pound. Sewaktu mengubah atau memindahkannya tenaga manusia sebanyaki 15 orang diperlukan! Kamera ini menggunakan film sebesar 4 ½ x 8 kaki dengan bahan kimia sebanyak 10 gallons digunakan ketika memprosesnya.
Kamera Kodak (Eastmant Kodak) pertama kali ditemukan oleh Snapshooter 1888 di Amerika. Konstribusi fotografi ke dunia film pertama kali di pelopori oleh Eadward Muybridge. Flash atau lampu kilat pertama kali ditemukan oleh Harold E. Edgerton pada tahun 1938. Memotret benda-benda mati disebut dengan still life. Penemu negative film John Hendri Fox Talbot dari inggris. Negatif film tersebut di buat selama 40 detik dibawah terik matahari.
Tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex (SLR), dan pada
Description: http://www.vintagephoto.tv/images/vkodak1.jpg
tahun yang sama Jepang mulai memasuki dunia fotografi
 dengan produksi kamera NIKON. Tahun 1972 mulai dipasarkan kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.























2.3 SEJARAH FOTOGRAFI DI INDONESIA

HAMMMPIR JADI [Read-Only] - Microsoft Word
Sejarah fotografi di Indonesia dimulai pada tahun 1857, pada saat 2 orang juru foto Woodbury dan Page membuka sebuah studio foto di Harmonie, Batavia. Masuknya fotografi ke Indonesia tepat 18 tahun setelah Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya yang kemudian disebut-sebut sebagai awal perkembangan fotografi komersil. Studio fotopun semakin ramai di Batavia. Dan kemudian banyak fotografer professional maupun amatir mendokumentasikan hiruk pikuk dan keragaman etnis di Batavia.
Kamera Daguerre
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1JdkbsBSgPc1yeYdxumEuCEaVQ0u-tDotRfekAlhJEorhv6-fR5xOaVruBVFrtenVRFfMWWZ_iaHZ9yvJ-qQzOyX677k2ApRfY2RcyyPZKAqSXDSgdKw_iKs_2AktEr5oi4dAAfWFY8A/s320/daguere.JPG
 Masuknya fotografi di Indonesia adalah tahun awal dari lahirnya teknologi fotografi, maka kamera yang adapun masih berat dan menggunakan teknologi yang sederhana. Teknologi kamera pada masa itu hanya mampun merekam gambar yang statis. Karena itu kebanyakan foto kota hasil karya Woodbury dan Page terlihat sepi karena belum memungkinkan untuk merekam gambar yang bergerak.
Terkadang fotografer harus menggiring pedagang dan pembelinya ke dalam studio untuk dapat merekam suasana hirup pikuk pusat perbelanjaan. Oleh sebab itu telihat bahwa pedagang dan pembelinya beraktifitas membelakangi sebuah layar. Ini karena teknologi kamera masih sederhana dan masih riskan jika terlalu sering dibawa kemana-mana.
Pada tahun 1900an, muncul penemuan kamera yang lebih sederhana dan mudah untuk dibawa kemana-mana sehingga memungkinkan para fotografer untuk melakukan pemotretan outdoor. Bisa dibilang ini adalah awal munculnya kamera modern.Karena bentuknya yang lebih sederhana, kamera kemudian tidak dimiliki oleh fotografer saja tetapi juga dimiliki oleh masyarakat awam.
Banyak karya-karya fotografer maupun masyarakat awam yang dibuat pada masa awal perkembangan fotografi di Indonesia tersimpan di Museum Sejarah Jakarta. Seperti namanya, museum ini hanya menghadirkan foto-foto kota Jakarta pada jaman penjajahan Belanda saja. Karena memang perkembangan teknologi fotografi belum masuk ke daerah. Salah satu foto yang dipamerkan adalah suasana Pasar Pagi, Glodok, Jakarta pada tahun 1930an. Pada awal dibangun, pasar ini hanya diisi oleh beberapa lapak pedagang saja. Ini berbeda dengan kondisi sekarang dimana Glodok merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta.








2.4 CABANG FOTOGRAFI
Dalam cabang fotografi,berdasarkan obyek fotografinya, di antaranya:
·       Fotografi bentang alam ( Nature / Landscape)
Dalam fotografi bentang alam obyek yang di foto adalah biasanya merupakan bentang alam, yang memiliki keindahan tersendiri atau digunakan untuk menjelaskan keadaan profil alam pada suatu daerah, dalam dunia industri foto landscape juga digunakan untuk dokumentasi pembangunan profil area ( lansekap ) dan laporan penelitian, biasanya fotografer bentang alam memiliki kemampuan dan hobi traveling dan menjelajah alam
·       Fotografi Satwa dan flora
fotografi ini memiliki obyek khusus satwa dan flora, dan menurut saya merupakan object yang sulit  dan terkadang menantang bahaya anda bisa bayangkan anda me motret komodo atau buaya dalam komunitasnya, fotografi satwa biasanya digunakan untuk menggali keindahan satwa dan flora dan juga mengklasifikasi  satwa dan flora.
·       Fotografi Dokumentasi
fotografi ini untuk mendokumentasikan suatau event atau peristiwa, biasanya setidaknya pada jaman dahulu fotografi ini tidak di tuntut dalam keindahan foto komposisi warna ataupun seni, tapi hanaya untuk melengkapi dan lebih menjelaskan suatu berita acara, akan tetapi dalam perkembangan fotografi modern fotografi dokumentasi, komposisi gambar dan sentuhan seni sudah menjadi tuntutan, dan dikarenakan pada event modern time linenya pendek.

·       Fotografi Jurnalistik
Foto jurnalistik adalah foto yang merekam suatu berita, dan menjelaskan suatu keadaan dan peristiwa yang biasanya besar,  kekuatan foto berasal dari kemapuan foto dalam menjelaskan suatu peristiwa biasanya foto jenis ini digunakan sebagai penunjang berita teks di mediai koran atau majalah.
Dan masih banyak cabang lainnya.























TEKNIK MEMOTRET DALAM FOTOGRAFI
CorelDRAW X4 - [Graphic1]
2.5  Mengenal Mode Pengaturan Pada Kamera Digital
 CorelDRAW X4 - [Graphic1]

Mode Pemotretan apa yang sering Sobat gunakan? Menurut satu sumber yang telah melakukan survei terhadap pengguna kamera terutama para fotografer pemula, mode pemotretan Auto atau otomatis merupakan satu pengaturan yang paling banyak digunakan. Hasil survei ini memang tidak mengejutkan mengingat target survey adalah para fotografer pemula, tetapi jangan salah banyak orang yang telah lama menggunakan kamera masih tetap bertanya 'Apakah ada mode pemotretan selain otomatis?'

Description: My Camera

Kali ini kami akan membahas beberapa mode pemotretan dasar yang dimiliki oleh kamera digital pada umumnya (baik itu DSLr atau kamera saku). Informasi ini bisa dikatakan memang teknik dasar pada fotografi khususnya penggunaan kamera, tetapi kami berharap artikel ini berguna bagi Sobat yang memang sedang memulai dunia fotografinya,dan mulai meng-eksplore mode pemotretan selain otomatis.

Mode Otomatis
Mode AUTO menginstruksikan kepada kamera agar menggunakan 'penilaian' terbaik dalam menentukan Shutter Speed, Aperture, ISO, White Balance, Fokus serta flash untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Beberapa kamera digital masih tetap memberikan kendali pada flash serta Red Eye Reduction dalam pengaturan AUTO. Mode pengaturn ini tentunya akan memberikan hasil yang relatif baik pada kebanyakan situasi dan kondisi, tetapi harap diingat Sobat butuh untuk memberitahu kamera informasi tambahan tentang jenis pemotretan yang akan diambil, sehingga hasil foto bisa sesuai dengan apa yang Sobat inginkan. Merujuk pada pernyataan tersebut, maka dibawah ini merupakan beberapa mode pengaturan kamera otomatis yang bisa memberi instruksi pada kamera tentang foto yang Sobat inginkan.



Mode Portrait
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgbpR3koYcVJoEJeF1V2l2oo1hKv9gVH8rJv5L57bG6Fufu_H1W-Io0iT8inIi6iwZlZjlCAVZwWlOBjeqVNBrb4P7Fi9sUtdxAgI6nAcrOJHe3PSaYPgwEJwkaR1pdZJpNigAQ1H1dWk/s1600/portrait-mode-1.jpg
              Ketika Sobat memilih mode Portrait, maka kamera kalian akan secara otomatis memilih menggunakan
Aperture atau bukaan besar (bilangan kecil) yang nantinya akan menghasilkan foto dengan background tidak fokus atau blur (contoh: atur ke Depth of Field sempit, hal ini akan memastikan subyek satu-satunya yang terfokus dan merupakan pusat perhatian dari sebuah foto). Mode Portrait bekerja maksimal ketika kalian memotret satu subyek dengan jarak yang cukup dekat (baik itu dengan zoom atau mendekat), dan jika Sobat memotret di bawah matahari cerah, kalian bisa menggunakan flash untuk menambahkan cahaya pada bagian wajah subyek.

Mode Macro
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgASHSbT-rp7Rvy0zHfHHk6rSUH3se5n3EMv0Q6OwsSG7eBmIXg3pqjgkfdl-pKqTvhwZQAPE1qKp4FnNQxKy2iUP1Ux1PHVg4S1yfCraKvCb1Yw6_yl86ZrTsgsBoF9bBEm2Y8gJAkj1I/s1600/macro-1.jpg
Pengaturan Mode Macro membuat kalian bisa memotret lebih dekat kepada subyek guna memotret secara close-up. Sangat cocok untuk memotret bunga, serangga atau obyek kecil lainnya. Setiap kamera digital biasanya memiliki kemampuan yang berbeda juga, termasuk jarak fokus (biasanya antara 2 sampai 10cm untuk kamera saku). Fokus akan terasa sulit untuk didapatkan ketika Sobat menggunakan mode Macro ini, karena Depth of Field yang digunakan sangat sempit. Jagalah kamera dan obyek yang dipotret separalel mungkin, atau jika tidak Sobat akan sulit menemukan fokus. Pada pemotretan makro kemungkinan besar Sobat tidak akan menginginkan menggunakan flash Built-in yang ada pada kamera, karena akan menghasilkan foto yang terlalu terang (over exposure). Tripod sangat berperan penting dalam pemotretan makro, karena Depth of Field yang digunakan sangatlah kecil, bahkan sebuah gerakan kecil dari subyek bisa mengakibatkan gambar tidak fokus.



Mode Landscape
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPRLNcwW244G9HTDyZulmUiMVCwbgK3KyB1X5_pbC1MEcygE8fB4YknrsIta9c1PCOrkvRXonfk1r5X-Mh-sbhyphenhyphen3njc4M0K-SMofzN5jal-oihTZA4sn-KN3U9ICnmdWBAPpauU_CE9zc/s1600/landscape-icon-1.jpgMode pemotretan ini bisa dikatakan adalah kebalikan dari mode Portrait, dimana pengaturan mode Landscape memberikan Aperture kecil (bilangan besar) untuk memastikan sebanyak mungkin bidang potret akan terfokus (Depth of Field lebar/besar). Ideal untuk memotret di ruang terbuka seperti alam bebas, terutama untuk Point of Interest (PoI) yang memiliki jarak yang berbeda dari kamera. Pada mode pemotretan ini kemungkunan besar kamera juga akan memiliki Shutter Speed lebih lambat (untuk menyeimbangkan dampak dari aperture kecil), jadi pertimbangkan untuk menggunakan Tripod atau cara lain agar memastikan kamera tidak bergerak.

Mode Sports
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOzLWoxGBAQXZLBmmj7tWCXipBx4ok91Co9E5kFu8b7plm7ywmaYKApuOf6DubvDIofD6GOiy5lH-huo0lqCp1RJUixAzAc8WGAlE-6Auze-O8ATZF_UrMoIXOQLrZVefqWZJDr_V8BdM/s1600/sports-icon-1.jpg Memotret obyek yang bergerak adalah fungsi utama dari mode Sports (pada beberapa kamera disebut dengan 'mode action'). Mode Pemotretan ini ideal pada setiap obyek yang bergerak seperti orang yang berolahraga, binatang, mobil dan lain-lain. Mode Sports memungkinkan untuk 'membekukan' action dengan meningkatkan Shutter Speed. Ketika memotret subyek yang bergerak cepat, Sobat juga bisa meningkatkan peluang merekam gerakan dengan menggunakan teknik Panning untuk mendapatkan efek blur.

Mode Night
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2wisOZfgYh32Fu7U9axJBjpgTxgkrnHLklFDC6VKWt_UGc30w-cuEybW7F6parCELMTs9yRZIgQlgo6EOIPtf_VFArQY7bqq54tPZ0MxXqBXwpiTvOUN39aKunW9uvxNicrWqI_rsQR0/s1600/night-1.jpg Mode ini dirasa akan sangat menyenangkan untuk digunakan dan bisa membuat foto kaya warna yang menarik. Mode Night (tekniknya bisa disebut dengan 'slow shutter sync') digunakan pada pemotretan dengan kondisi rendah cahaya (low light), dan menggunakan shutter speed yang lebih lama pada kamera untuk membantu merekam detail background tetapi juga bisa menggunakan flash untuk memberikan cahaya pada foreground (subyek). Jika Sobat ingin benar-benar menggunakan mode pemotretan ini, maka gunakannlah Tripod jika tidak maka background akan tampak blur, tetapi memungkinkan juga memotret dengan tangan kosong ketika kalian memang menginginkan blur pada BG.

Mode Movie
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNRBWb_IJT7ReFM_wRIiFA8DKn0mtPiONqDpAnbEtarKAB-L8peGueEX5-bGrN9BLvL8A_u0y-hiYkF43bTU14ib_By3iXE2VzHGLHcZb5zIBkZ6G_2p80AdtV8zzaZeWkuZNwtoFsnXA/s1600/movie-2.jpgFitur mode ini merupakan 'perluasan' dari kemampuan kamera dari hanya mengambil gambar menjadi merekam gambar gerak. Kamera digital saat ini rata-rata sudah dilengkapi dengan mode Move yang bisa merekam baik itu visual maupun audio. Kualitas video pada beberapa kamera digital memang tidak setara dengan standar kamera video, tetapi mode ini memang berguna seklai ketika kalian menemukan subyek yang 'sempurna' untuk diambil menggunakan video. Satu hal yang perlu diingat adalah dengan merekam gambar bergerak atau video akan mengambil space atau ruang memori yang lebih besar daripada foto.

Mode pemotretan lain yang biasanya ada pada kamera digital adalah:
  • Mode Underwater: Fotografi bawah air memiliki tingkat kesulitan tersediri dalam mendapatkan exposure.
  • Mode Kids and Pets: Untuk memotret obyek yang bergerak relatif cepat, mode ini sepertinya akan mengingkatkan Shutter SPeed dan mengurangi shutter lag menggunakan pre fokus.
  • Mode Indoor: Membantu dalam pengaturan Shutter Speed serta White Balance
  • Mode Beach: Digunakan pada saat memotret pada kondisi cahaya terang (siang hari terik)
  • Mode Fireworks: Digunakan untuk memotret kembang api
  • Mode Panoramic: Digunakan untuk memotret pemandangan panoramic yang pada nantinya akan digabungkan menjadi satu gambar.
  • Mode Foliage: Meningkatkan/meninggikan saturasi warna.


Mode Semi Otomatis
Mode Aperture Priority (A atau AV)
Kami pernah membahas tentang Mode ini di artikel sebelumnya, memang mode Aperture Priority bisa dikategorikan pada semi otomatis, dimana Sobat bisa memilih Aperture dan kamera akan memilih pengaturan yang lain (Shutter Speed, White Balance, ISO, dan lain-lain) guna mendapat exposure yang tepat. Mode Aperture Priority akan sangat berguna pada saat kalian menginginkan kendali pada Depth of Field (biasanya subyek tersebut diam dan kalian tidak butuh pertimbangan shutter speed). Memilih Aperture dengan bilangan besar berarti Sobat akan mendapatkan Aperture/Bukaan yang lebih kecil dan cahaya yang masuk juga akan semaki sedikit. Hal tersebut berarti juga kalian kan mendapatkan Depth of Field lebar (sebagian besar foto akan terfokus), tetapi kamera akan mendapatkan Shutter Speed yang lebih lama. Bilangan kecil berarti kebalikannya (contoh: aperture besar maka Depth of Field juga akan kecil dan kamera kemungkinan besar akan memilih shutter Speed yang lebih cepat).
Mode Shutter Priority (S atau TV)
Mode pemotretan ini sangat mirip dengan Aperture Priority, tetapi bedanya adalah pada mode ini Sobat memiliki kendali penuh pada Shutter Speed, dan kamera akan menangangani sisa pengaturan yang lain. Sobat bisa menggunakan mode Shutter Priority jika ingin kendali penuh terhadap Shutter Speed, contohnya ketika memotret obyek yang bergerak (olah raga), tentunya Sobat ingin mendapatkan Shutter Speed yang cukup cepat untuk membekukan gerakan atlet. Dilain sisi, mungkin sobat lebih menikmati merekam gerakan dalam bentuk blur seperti air terjun, maka cobalah menggunakan shutter speed yang lebih lambat. Shutter Speed lambat juga bisa digunakan pada saat kondisi rendah cahaya.

Mode Program (P)
Beberapa kamera digital memiliki mode prioritas ini dalam melengkapi fitur otomatis. Mode Program hampir mirip dengan AUTO, pada kamera yang memiliki Mode AUTO dan Program, mode Program memberikan sedikit kendali atau kontrol terhadap beberapa fitur kamera seperti flash, White Belance, ISO, dan lain-lain. Periksa buku manual kamera digital kalian untuk lebih jelasnya, dan yang bisa digaris bawahi adalah Mode Program memeiliki beberapa perbedaan dengan AUTO.


2.6 12 TEKNIK MEMOTRET DENGAN KAMERA   DIGITAL
CorelDRAW X4 - [Graphic1]
Dengan kamera digital kita dapat memotret apapun yang kita mau,kemajuan teknologi sekarang telah membawa kamera digital terus mengalami perkembangan resolusi,kamera digital yang beredar dipasaran berkisar 4 hingga 6 Megapixel bahkan lebih.Dengan 6 megapixel gambar yang akan kita potret akan semakin bagus.Tetapi biarpun kita memiliki kamera 6 megapixel ataupun diatas 6 megapixel tetapi jika tidak tidak tau cara memotret dengan benar sama saja.Untuk itu saya akan memberikan tips-tips dasar sehingga kamera anda dapat bekerja secara maksimal.

1.Flash Otomatis
Maksudnya disini adalah lampu flash kamera,dimana lampu flash kamera dirancang untuk pemotretan diruang yang kurang cahaya,sehingga dengan flash kualitas gambar akan menjadi maksimal.Namun sebaiknya hindarinya penggunaan lampu flash karena membuat pencahayaan gambar menjadi kurang natural,sehingga gambarnya tidak seindah dengan aslinya,jadi lampu flash kamera anda diset otomatis saja,sehingga hanya menyala pada saat cahaya kurang.

2.Efek “mata merah”
Mata merah disini bukan gambar yang didalam foto kita kurang tidur tetapi karena sambaran lampu kilat yang sejajar dengan arah lensa.Beberapa kamera dilengkapi flash dengan fasilitas anti red eye,dengannya sebelum flash menyala penuh,kamera menyalakan flash pembuka yang bertujuan untuk iris mata simodel tertutup.tapi tidak usah khawatir anda tidak usa buru-buru mengganti kamera,karena sekarang sudah banyak aplikasi kamera digital yang dapat menghilangkan efek mata merah,contohnya saja software acdsee,atau jika anda mau yang freeware silakan anda kunjungin web ini www.10soft.com nama softwarenya adalah S10Redeyes 2.0.


3.Area Putih

Kamera mengubah terang warna salju atau benda putih lainnya menjadi kelabu,kita dapat mengatasinya dengan cara mengatur kembali kompensasi EV [kompensasi pencahayaan].jika kamera anda memiliki fasilitas ini naikkan kompensasi EV antara 0.7-1 EV.Sehingga kamera akan menangkap gambar menjadi terang dan akan membuat seragam berwarna putih menjadi sangat terang.

4.Foto Ukuran Kecil

Ada dua cara untuk membuat file menjadi kecil.Jangan kurangi dimensi(panjag&lebar)gambar karena akan menurunkan jumlah pixel.Dimensi gambar yang kecil juga kurang baik untuk dicetak dalam ukuran besar,jadi gunakan ukuran foto maksimal,kurangin saja kualitas gambarnya.Penurunan mutu ini hanya menyusutkan kekayaan warna gambar,tetapi foto masih kelihatan lebih bagus.
5.Latar Belakang
Ketika memotret wajah perhatikan latar belakangnya,hindari latar belakang yang berwarna-warni atau gambar yang semerawut,yang menyebabkan foto wajah kurang menonjol,bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol,jadi berusahalah untuk menghindarinya.

6.Reaksi Lambat

Olahraga,binatang,anak kecil merupakan objek foto yang rada susah diabadikan.Anda mesti mengimbangin kecepatan gerak mereka,salah-salah jika tidak pas maka objek foto tidak sesuai dengan komposisi.Ini terjadinya karena adanya shutter log (jeda antara penekanan tombol dan perekaman gambar).Untuk itu tempatkan diri anda pada posisi yang tepat kemudian bidik sasaran,lantas tekan setengah tombol untuk mengunci fokus,sekarang tunggu momen yang tepat dan tekan penuh tombol seraya mengikuti perkembangan objek.


7.Foto Berdimensi
Potret diri(portrait),yang difoto dengan cara biasa,umumnya kurang menampakan dimensi yang kuat dan terasa datar-datar saja,ketika anda mendekati hidung sang model,gambar hidung malah menjadi besar dari proporsi wajah yang seharusnya.Mundurlah dan aktifkan zoom dan bidiklah wajah hingga memenuhi frame.

8.Jari di Lensa
Jangan lupa sebelum memotret dibuka dulu tu penutup lensa,jika tidak jangan harap bisa memotret,tetapi meskipun jari anda tertutup lensa,tapi masih bisa memotret..ini terjadi pada kamera saku yang berukuran kecil ,anda bertangan besar bakal susah memegangnya,peganglah kamera dengan dua tangan tangan kiri mencengkram tustel dari atas dan bawah,bukan depan dan belakang.

9.Ekspresi Wajah
Agar foto wajah disiang hari tak mengandung bayangan gelap, hadapkan muka model kearah datangnya cahaya,masalahnya sinar matahari cenderung membuat silau model,bisa jadi mata model menjadi menyempit solusinya pergilah ketempat yang agak teduh dan arahkan pandangan model ketempat itu,warna foto bakal lebih bagus ketimbanh sebelumnya.

10.Jarak Terlalu Jauh
Inilah yang sering dialami fotografer amatir;objek terlalu kecil kamera dibidik terlalu jauh,padahal mata manusia pilih kasih.objek mata kurang menonjol akan tampak biasa saja,karenanya pakailah perbesaran optikal pada lensa bidiklah hanya pada objek yang paling menarik.Latihlah diri anda dengan mengamati semua bagian dalam bingkai bidikan andasecara cermat,jangan hanya melihat objek utama saja.

11.Warna Kalem
Potret wajah diruang terbuka kerap menghasilkan warna foto memucat.Apalagi jika anda memotret dari bawah pohon yang berlimpah cahaya.Konfigurasi White Balance menormalkan warna itu,sayangnya kemampuan white balance terbatas.Ganti setelan white balance menjadi Cloudy agar gambar tampak menjadi lebih inda.Ketika memotret diarea bayangan,menyetel white balance menjadi shade membuat langit menjadi biru.

12.Sensor Kotor
Ini masalah klasik yang sering ditemukan pada kamera DSLR sehingga muncul titik-titik kecil berwarna hitam akibat debu yang menempel pada sensor kamera.Kamera saku tak mengalami ini karena lensa dan sensornya dirakit rekat dan tertutup oleh casing yang rapat.
Kotoran tadi bisa dibersihkan dengan cara :
1.Lewat program gambar digital,misalnya adobe photoshop
2.Gantilah lensa jika memang diperlukan
3.Membawa ketempat servis kamera agar hasil pembersihannya maksimal
sumber : hendranusa.wordpress.com

2.7 4 SETTING SEBELUM MEMOTRET

1. Periksa Settingan White Balance Anda

Gunakan settingan white balance yang sesuai dengan kondisi, atau kalau anda percaya dengan kamera, set white balance di posisi auto.

2. Hidupkan Highlight Warning Kamera

Tips ini ampuh untuk menghindari foto yang overexposure. Highlight warning adalah penanda yang muncul di layar LCD kamera saat ada bagian foto yang terbakar alias overexposed. Selain menggunakan highlight warning, anda juga bisa memeriksa histogram di LCD kamera digital anda.

3. Periksa Setting ISO

Settingan ISO menentukan seberapa peka sensor kamera terhadap cahaya, makin tinggi angkanya semakin peka. Kalau tadi malam anda memotret pesta ulang tahun teman anda di restoran, pastinya ISO yang digunakan akan berbeda dengan setting ISO saat akan digunakan untuk memotret acara gerak jalan dijalan raya.

 

4. Periksa Setting Ukuran dan Format Foto

Dalam kamera SLR atau pocket, biasanya tersedia beberapa pilihan untuk mode eksposur yang anda pilih: Manual – Aperture PriorityShutter PriorityMode Program dan beberapa preset bawaan kamera digital. Pastikan anda sudah mengetahui mode mana yang akan anda pilih.
Lakukan 5 persiapan diatas, maka acara hunting, sesi memotret maupun iseng-iseng memotret acara di RT anda akan lebih lancar dan anda juga akan terlihat lebih jago.














CorelDRAW X4 - [Graphic1]
PENUTUP







KESIMPULAN DAN SARAN

Ø KESIMPULAN

Berdasar tinjauan dari sejarah fotografi di atas.Teknologi seni foto terus berkembang,sehingga ilmu fotografi sangat dibutuhkan untuk menghasilkan gambar yang menarik dan memuaskan,baik penonton/penikmat foto maupun penciptanya sendiri.
            Mulai dari berbagai macam istilah-istilah penjabaran kata fotografi dan cabang-cabangnya, teknik-teknik untuk mendapatkan hasil yang memuaskan,ternyata dunia fotografi banyak diminati oleh orang-orang dewasa sampai umur remaja,bahkan ada yang dibawahnya.Sehingga mulai didirikan sarana-sarana pendidikan/sekolah-sekolah yang mengajarkan ilmu fotografi.Seperti sekolah-sekolah di Indonesia sendiri.Contohnya Sekolah Menengah Kejuruan,salah satunya di :
“SMK TELEKOMUNIKASI DARUL ‘ULUM JOMBANG”
(sekolah kejuruan yang berada dalam naungan pondok pesantren Darul ’Ulum di Jombang) didalamnya menyediakan jurusan MULTIMEDIA, yang mana dipelajari pula ilmu Fotografi.
            Semoga makalah ini akan membawa manfaat bagi pribadi masing-masing,terutama penulis sendiri.Memanfaatkan dengan baik ilmu fotografi ini akan menghasilkan suatu yang baik pula,dan sebaliknya.
Dapat dipastikan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dalam pengetikan maupun informasi dan sebagainya.Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan yang lebih baik untuk pengalaman dan tugas dikala mendatang.





Ø SARAN PENULIS
Untuk menambah semangat,dan keahlian serta kekreatifitasan siswa dalam mempelajari dan mempraktekan ilmu fotografi penulis mengusulkan adanya praktek memotret dengan mohon dari guru yang bersedia untuk membimbing siswa, khususnya siswa jurusan MULTIMEDIA selama beberapa bulan atau waktu yang dianggap tepat.Kemudian dioutputkan dalam wujud event :
“Galeri Foto Karya Siswa Multimedia”
SMK TELEKOMUNIKASI DARUL ‘ULUM JOMBANG

NB :
Boleh diadakan didalam atau diluar kawasan sekolah bila diijinkan oleh     pihak yang berwenang.

Sekian terima kasih penulis ucapkan
Semoga bermanfaat!










DAFTAR PUSTAKA
Ø  hendranusa.wordpress.com